Festival Malang Kembali

Mengingat kembali Kota Malang pada tahoen-tahoen selama ini akoe hidoep di dalamnja ….

Terhitoeng pada periode 1972 sampai dengan 1991, menjoesoeri perkembangan dari tahoen ke tahoen jang terasa -pffffhh- tidak banjak beroebah karena setiap hari peroebahan-peroebahan kecil itoe toeroet menjadi bagian dari roetinitas sehari-hari.

Namoen setelah beberapa [poeloeh?] tahoen tidak menemani secara gradoeal hari per hari, ternjata banjak jang memperhatikan peroebahan ini dan banjak poela jang secara kritis menjatakan ‘akoe lebih soeka Malang jang jadoel doeloe’.

Secara kebetoelan poela akoe memang mempoenjai koleksi foto-foto lama dari periode 1930-an sampai dengan 1980-an Kota Malang. Dan setelah dicermati, secara intoeisi akoe memang cenderoeng membenarkan pendapat itoe.

Koleksi-koleksi foto-foto lama terseboet memang memperlihatkan satoe view kota jang lebih bersih, lebih asri, lebih tedoeh. sangaaat teratoer roemah per roemah, hanja ada gedoeng bertingkat doea ataoe koerang saja dan less people on the street.
Walaoe setelah akoe analasi lebih mendalam sebenarnja pandangan diatas sangat beralasan :

  • Setiap forografer selaloe akan mengambil objek terindah di hadapannja
  • Foto hitam poetih memang akan mengesankan sederhana, karena mengoerangi banjak warna sehingga berkesan asri, sepi dan tedoeh
  • Jaman terseboet pendoedoek memang ndak banjak.
  • Pada jaman itoe memang Belanda sebagai pengatoer memberlakoekan pertaoeran jang konsisten oentoek pengatoeran kota.
  • Moda transportasi pada saat itoe memang sangat eksentrik : dokar dan mobil antik 🙂
  • Teknologi iklan pakai lampoe beloem ada 🙂
Beberapa orang jang ‘percaja’ bahwa Kota Malang tempoe doeloe memang lebih manoesiawi daripada jaman cicak lawan boeaja ini akhirnja sepakat oentoek bertekat mengenang secara bersama-sama era Kota Malang Jadoel terseboet.

Event nja dinamakan Festival Malang Kembali, diinisialisasi pada tahoen 2006. jang menoeroet pandangankoe secara sederhana memang sangat mencerminkan semangat oentoek kembali ke masa laloe. Orang diminta oentoek menggoenakan *semoea* aksesories  jang bergaja 1940an. Moelai dari topi, pakaian, kendaraan, joealan, pernak pernik, hiboeran … dalam pendek kata : semoeanja.
Dan hal itoe berjalan sangat moeloes, karena semoea orang kelihatannja memang tertarik oentoek kembali ke masa itoe.
jang maoe nonton loedroek, disoegoehi loedroek era jaman 40an. jang maoe njeroepoet wedang koepi, disoeghi wedang koepi jang bernoeansa jaman itoe.
Dan satoe jang menjadi catatan tersendiri, tak ada hadiah ataoepoen sanksi bagi jang tidak toeroet dalam acara kembali ke 40’an ini, namoen semoea keloearga dari roemah soedah berhias dengan pakaiannja sendiri jang dijakini bakal mengingatkan tahoen-tahoen terseboet.

Akoe berharap event itoe bisa selaloe berlanjoet setiap tahoen dan akoe bisa toetoer serta di dalamnja lagi …..
Bersama mj 1962 VW Dakota ataoe mj 1941 motor BSA M21 ataoe bersama mj BMW R25/2 tahoen 1952 ….

Technorati Tags: BMW, Dakota, Malang


2 Respon untuk “Festival Malang Kembali”

  1. hi hidayat.. i found your video here
    are you a musician or sumthin?
    http://www.youtube.com/watch?v=fsjpFtevGIw
    cool!

  2. Kota Pegoenoengan jang bagoes sehat dan ma moer .Pada permoelaan tahoen 1810 oleh orang Inggris jang waktoe itoe memegang pemerintahan disini Magelang dipilih djadi iboe negeri kaboepaten jang senama sedang jang diangkat djadi regen ialah Mas Angabei Danoekromo. Sesoedah beberapa kedjadian jang dioeraikan dengan landjoet dalam berbagai-bagai boekoe maka menoeroet beslit Goebernemen pada 30 Nopember 1813 Mas Angabei Danoekromo ditetapkan dalam djabatannja oleh Pemerintah Belanda bergelar Raden Toemenggoeng Danoeningrat..Regen Magelang jang pertama.Dalam tahoen 1825 pada masa perang Diponegoro jang sebagian besar berlakoe di Kedoe maka Regen Magelang jang pertama tewas di medan perang.

Tinggalkan pesan/komentar