1 Batang Rokok

October 19th, 2007 Sonny Hidayat post in Kategori Animal Planet | No Comments » |

MentariTahukah anda? Kalo saat ini tiba-tiba matahari itu hilang (misal dimakan sama Galactus atau kehabisan bahan bakar karena harganya selalu naik :-)), lu yang pada maniak-maniak rokok masih sempat menghabiskan satu batang rokok lho (karena menurut penelitian 1 rokok habis dihisap rata-rata selama 5 menit) meskipun hasilnya adalah dengan resiko kehilangan waktu hidup selama lebih kurang 11 menit. Tapi karena jarak matahari dari bumi masih kira-kira 8.31 menit pake kecepatan cahaya yang kata wak Einsten adalah mutlak, aku yakin para perokok ini lebih milih ngabisin rokoknya daripada takut 11 menit nya hilang. Soalnya kan waktunya cuman sisa 8 menit doang. Mumpung :-) Artinya kita baru sadar kalo matahari itu hilang paling cepet 8.31 menit dari saat matahari itu ilang. Lama ya….


Gelombang Cinta

October 1st, 2007 Sonny Hidayat post in Kategori Animal Planet, Other | 3 Komentar » |

Demam gelombang cinta sekarang lagi melanda kota Malang.

Minggu lalu aku kembali ke Malang untuk merayakan ulang tahun si Beemer R25/2 ku [yang berarti harus juga perpanjangan STNK-nya]. Dan dimana-mana aku lewat isu/gosip/jualan tanaman baru ini sangat panas. Yup. Gelombang cinta bukanlah judul puisi atau judul sinetron baru. Nama resminya sih ’katanya’ anthurium. Tapi aku liat anthurium masih punya jenis yang berbeda-beda lagi 🙁 .Jadi apapun namanya, selembar daun dari foto di sebelah itu harganya 600rb rupiah (US$ 62). Selembar daun? Betul. Dan betul-betul selembar daun.

Tanaman daun/bunga dalam pot pada gambar sebelah (tinggi 75 cm) telah laku dengan harga Rp. 3.5 juta rupiah. Is it worth it? Jujur? Aku tidak tahu. Tapi aku yakin yang membelinya pasti yakin it’s worth to buy. Mungkin ada daya-daya magis yang dipunyai kembang itu, aku juga tidak tahu. Mungkin bisa bikin kaya mendadak. Mungkin ….. buat yang jual, buat yang beli bisa jadi mendadak miskin. Tapi yang jelas… kalo aku hari-hari puasa tahun ini dan ngabuburit ke pusat jajanan kota Malang. Ndak hanya takjil yang mereka tawarkan, mau berbuka dengan anthurium gelombang cinta juga boleh :-) Asal sediain minimal Rp. 150 ribu

Sama seperti demam Ikan Koi yang berlangsung musiman, aku juga merasa bahwa demam gelombang cinta juga ndak akan bertahan lebih dari 2 musim. Dan selanjutnya akan datang gelombang-gelombang yang lain. Tapi apapun yang terjadi my mom sudah pula ikut menanam gelombang cinta dengan tinggi sekarang 20 cm (setara dengan Rp. 150 ribu / daun?). Dan kalau ternyata demam masih sempat 2 tahun lagi, aku sudah nabung lumayan kan?

Jadi …… selain emang indah dan sehat. Ndak ada ruginya untuk ikut arus gelombang cinta.


I hate Indonesia[n]

October 1st, 2007 Sonny Hidayat post in Kategori Animal Planet | 84 Komentar » |

Perbandingan ukuran manusia dan paus

I hate Indonesia[n] !

Yup. Aku benci orang-orang Indonesia. Kali ini bukan karena mereka punya kecenderungan untuk mengakui bahwa mereka adalah bangsa yang paling beradab dan merasa bahwa bangsa non-Indonesia mostly/kebanyakan tidak lebih berbudaya. Bukan pula karena masih banyaknya terjadi sengketa antar agama atau kepentingan politik. Juga bukan karena peringkat korupsi Indonesia yang tidak makin baik dari tahun ke tahun.

Tapi kali ini karena tingkah mereka kepada alam.

Ikan paus bungkuk (Sperm Whale – Physeter macrocephalus) yang bisa mencapai panjang sampai dengan 18 meter, saat ini dalam kondisi terancam punah (vulnerable). Meski ikan ini hanya muncul dipermukaan laut kurang dari 10% dari seluruh waktu hidupnya [tapi kok ya hampir puna]. Hampir seluruh waktunya digunakan untuk menyelam sampai kedalaman lebih dari 1000 m untuk mencari mangsa cumi raksasa (giant squid). Ikan ini juga dikenal sebagai binatang yang mempunyai suara paling keras di seluruh dunia. Tidak ada hewan lain yang bisa mengalahkan nyaringnya suara yang dibuat paus ini.

Awalnya aku mau memberi judul ’I hate Japanese’, tapi ndak jadi [bersyukurlah kau Bibip], karena pada tahun-tahun lalu nelayan Jepang ’notorious’ dengan kemampuannya memburu ikan paus. Tapi ternyata ikan yang sekarang ini dilindungi di seluruh dunia ini, pertumbuhan jumlahnya sangat lambat karena masih adanya perburuan. Di tempat lain sudah tidak ada lagi perburuan terhadap ikan ini. Dan untungnya habitat hidupnya yang cenderung di laut dalam lebih tahan terhadap polusi. Tetapi di lingkungan Indonesia ternyata dalam areal terbatas ikan ini masih diburu.

Tidak terbayangkan, ikan yang sebagian besar waktunya (>90%) ada di dalam laut dalam, dan harus muncul sebentar saja di permukaan untuk menambah udara hidup, justru harus diburu pada waktu kemunculannya yang sempit itu. Dan kenapa hal itu harus terjadi di Indonesia yang notabene teknologinya ndak mumpuni untuk itu [patut disyukuri atau disesali?].

So. I hate Indonesia[n] untuk alasan ini.